
Demo Besar di Depan Gedung DPR: Sosok Ibu Berjilbab Pink Jadi Simbol Keberanian Rakyat
Demo besar-besaran yang berlangsung pada Kamis (28/8/2025) di depan Gedung DPR, Jakarta, menyisakan banyak cerita yang membekas di hati masyarakat. Ribuan massa dari berbagai daerah tumpah ruah ke jalan, menyuarakan aspirasi mereka terkait kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan kaum buruh dan rakyat kecil. Hujan deras yang mengguyur sejak siang tidak menyurutkan semangat para pengunjuk rasa. Basah kuyup, mereka tetap berdiri tegak, berteriak, dan mengangkat spanduk sebagai bentuk perlawanan.
Di tengah kerumunan massa yang penuh semangat itu, sosok seorang ibu dengan jilbab berwarna pink mendadak mencuri perhatian publik. Ia berdiri di barisan depan, memegang erat bendera Merah Putih yang dililitkan pada sebuah tongkat kayu. Dengan penuh keberanian, ia mengibaskannya ke arah barisan aparat kepolisian yang berjaga. Momen singkat namun sarat makna itu terekam kamera warga dan seketika viral di media sosial.
Aksi Heroik Ibu Berjilbab Pink yang Membekas
Aksi ibu berjilbab pink bukan hanya sekadar gestur mengibaskan bendera. Banyak warganet menilai tindakannya sebagai simbol keberanian rakyat kecil yang berani melawan rasa takut. Bendera Merah Putih yang dikibaskan menjadi tanda bahwa perjuangan mereka bukan sekadar kepentingan kelompok, melainkan suara kebangsaan.
Beberapa saksi mata menyebut, saat ibu itu maju ke depan, massa di sekitarnya sempat bersorak memberikan semangat. Di sisi lain, aparat terlihat terdiam beberapa saat sebelum situasi kembali normal. Kehadiran ibu tersebut seperti menembus batas ketegangan antara demonstran dan aparat, menghadirkan simbol damai sekaligus keberanian yang tulus.
Kekhawatiran Anak dan Momen Haru Saat Pulang
Namun, di balik aksi heroik itu terselip kisah haru yang membuat publik semakin tersentuh. Sang anak, melalui akun X @handri003, sempat mengabarkan bahwa ibunya belum juga pulang hingga larut malam usai mengikuti aksi. Dalam unggahannya, ia menulis pesan singkat namun penuh kegelisahan:
“Malem admin, izin informasinya, ibu saya jilbab pink, ibu saya belum pulang.”
Unggahan itu langsung ramai dibagikan dan dikomentari ribuan netizen yang ikut merasa khawatir. Banyak yang mendoakan keselamatan sang ibu, sementara sebagian lain mencoba memberikan informasi yang mungkin membantu.
Kekhawatiran itu akhirnya berubah menjadi kebahagiaan ketika sang ibu tiba di rumah dalam keadaan selamat. Sebuah video yang diunggah anaknya memperlihatkan momen haru ketika sang ibu membuka pintu rumah. Ia terlihat melepas jas hujan plastiknya, tersenyum tipis meski raut lelah terpancar jelas. Saat ditanya dari mana, ia hanya menjawab singkat, “Nggak dari mana-mana,” seolah tak ingin menambah kecemasan sang anak.
Potongan video itu kembali viral, membuat banyak netizen ikut lega sekaligus terharu. Di balik sosok ibu pemberani di jalanan, ternyata ada seorang anak yang dengan penuh rasa sayang menanti kepulangannya.
Gelombang Dukungan dan Doa dari Netizen
Setelah kisah ibu berjilbab pink tersebar luas, gelombang dukungan mengalir deras dari warganet. Komentar penuh kekaguman membanjiri linimasa, mulai dari pujian atas keberaniannya, doa agar ia selalu sehat, hingga ungkapan terima kasih karena telah mewakili suara rakyat kecil.
Beberapa komentar yang banyak mendapat perhatian antara lain:
- “Hidup perempuan yang melawan! Terima kasih ibu.”
- “Ibu sangat keren dan pemberani. Semoga ibu selalu sehat dan dalam lindungan Allah. Terima kasih sudah ikut bersuara.”
- “Bawa tas kecil isi uang/bekel buat isi tenaga, hatinya penuh, amarahnya muncak… pulang senyum manis sambil lipet jas ujan plastik. Sehat selalu, semoga Allah lindungi selalu bu.”
Banyak netizen menilai, keberanian sang ibu tidak hanya soal aksinya di jalan, melainkan juga ketulusan hatinya sebagai seorang perempuan dan ibu yang rela berdiri di garda depan demi masa depan anak-anak dan keluarganya.
Simbol Perlawanan dari Rakyat Kecil
Sosok ibu berjilbab pink kini dianggap sebagai simbol perlawanan rakyat kecil. Ia bukan aktivis terkenal, bukan pula tokoh politik. Ia hanyalah seorang ibu biasa yang mungkin sehari-hari mengurus keluarga, namun keberaniannya berdiri di barisan depan menjadikan dirinya ikon baru dari perjuangan rakyat.
Dalam pandangan masyarakat, ia mengingatkan bahwa perjuangan di jalanan bukan hanya milik kaum buruh, mahasiswa, atau aktivis, tetapi juga milik ibu rumah tangga, pedagang kecil, dan semua rakyat biasa yang ingin menyuarakan keadilan.
Kisahnya menjadi pengingat bahwa di balik setiap aksi massa, selalu ada wajah-wajah tulus yang berjuang dengan segala keterbatasan. Bendera Merah Putih yang dikibaskan ibu itu kini bukan hanya sekadar kain, melainkan simbol semangat bahwa rakyat tak pernah berhenti berjuang demi masa depan yang lebih baik.
