Pura Goa Lawah

Pura Goa Lawah
Pura Goa Lawah

Pura Goa Lawah berlokasi di Kecamatan Dawan, Klungkung dan berada dipinggir utara jalan arteri antara kota Semarapura - ibukota Kabupaten Klungkung, terletak sekitar 49km dari Kota Denpasar tepatnya di Kecamatan Dawan, Klungkung atau sekitar 10km sebelah timur Kota Semarapura.

Pura Goa Lawah (Bat Cave)

Pura Goa Lawah terletak di dekat tebing perbukitan batu karang yang bernama Bukit Tengah, termasuk wialayah desa Pesinggahan, kecamatan Dawan , kabupaten Klungkung.

Pada sisi utara dari ” Jaroan” Pura Goa Lawah tersebut terdapat sebuah Goa alam yang dihuni oleh ribuan ekor kelelawar. Di sebelah selatan “Jaba” pura tersevut terdapat jalan raya jurusan Klungkung (Semarapura) – Amlapura dan di seberang jalan tersebut terdapat laut membentang beserta pantainya yang disana sini berdiri gubuk kecil untuk pembuatan garam.

Pura Goa Lawah merupakan Pura untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Laut. Pura Goa Lawah di Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan, Klungkung inilah sebagai pusat Pura Segara di Bali untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Laut.

Dalam Lontar Prekempa Gunung Agung diceritakan Dewa Siwa mengutus Sang Hyang Tri Murti untuk menyelamatkan bumi. Dewa Brahma turun menjelma menjadi Naga Ananta Bhoga. Dewa Wisnu menjelma sebagai Naga Basuki. Dewa Iswara menjadi Naga Taksaka.

Naga Basuki penjelmaan Dewa Wisnu itu kepalanya ke laut menggerakan samudara agar menguap menajdi mendung. Ekornya menjadi gunung dan sisik ekornya menjadi pohon-pohonan yang lebat di hutan. Kepala Naga Basuki itulah yang disimbolkan dengan Pura Goa Lawah dan ekornya menjulang tinggi sebagai Gunung Agung. Pusat ekornya itu di Pura Goa Raja, salah satu pura di kompleks Pura Besakih.

Karena itu pada zaman dahulu goa di Pura Goa Raja itu konon tembus sampai ke Pura Goa Lawah. Karena ada gempa tahun 1917, goa itu menjadi tertutup.

Keberadaan Pura Goa Lawah ini dinyatakan dalam beberapa lontar seperti Lontar Usana Bali dan juga Lontar Babad Pasek. Dalam Lontar tersebut dinyatakan Pura Goa Lawah itu dibangun atas inisiatif Mpu Kuturan pada abad ke XI Masehi dan kembali dipugar untuk diperluas pada abad ke XV Masehi.

Dalam Lontar Usana Bali dinyatakan bahwa Mpu Kuturan memiliki karya yang bernama ”Babading Dharma Wawu Anyeneng’ yang isinya menyatakan tentang pendirian beberapa Pura di Bali termasuk Pura Goa Lawah dan juga memuat tahun saka 929 atau tahun 107 Masehi. Umat Hindu di Bali umumnya melakukan Upacara Nyegara Gunung sebagai penutup upacara Atma Wedana atau disebut juga Nyekah, Memukur atau Maligia.

Upacara ini berfungsi sebagai pemakluman secara ritual sakral bahwa atman keluarga yang diupacarai itu telah mencapai Dewa Pitara. Upacara Nyegara Gunung itu umumnya di lakukan di Pura Goa Lawah dan Pura Besakih salah satunya ke Pura Goa Raja.

Konon Goa ini tembus ke Gunung Agung dan diperkirakan merupakan bekas aliran sungai bawah tanah. Pura ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena keberadaan goa kelelawarnya sendiri serta bangunan pura dan kegiatan umat bersembahyang.

Pura ini memiliki fasilitas yang cukup memadai, seperti Parkir, Wantilan, Urinoir / jamban serta beberapa tempat berteduh baik bagi pemedek ataupun wisatawan nusantara maupun mancanegara. Semua fasilitas ini seyogyanya ditata kembali sehingga tepat fungsi dan selalu berada dalam keadaan bersih dan rapi.

Sewa Mobil Murah Bali juga siap untuk mengantar anda berwisata mengunjungi  Pura Goa Lawah dengan aramada yang bagus, harga yang ekonomis, juga perjalanan yang menyenangkan.

SEWA MOBIL MURAH DI BALI

Scroll to Top
Scroll to Top